Senin, 29 November 2010

Tebar Senyuman Yuksss.....^__^

Yuk tebar senyuman kemana-mana :) Eh bukan tebar pesona loh ya.. Mohon dibedakan :D Kita bukan nelayan, jadi jangan tebar jaring (baca: TP) kemana-mana. Aahahahha.. Senyum itu sadaqah, senyum aaaahhhb :)



عَنْ أبي ذر رَضِيَ اللَّهُ تعالى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ، وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ،
وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلاَلِ لَكَ صَدَقَةٌ، وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ،
وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنِ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ،
وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ.

Dari Abu Dzar (Jundub bin Junadah) Radhiyallahu Ta’ala ‘anhu berkata: bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam“Engkau tersenyum dihadapan wajah saudaramu adalah shadaqah, dan engkau memerintahkan kebaikan serta melarang kemungkaran adalah shadaqah, dan engkau membimbing pemuda yang tersesat di jalannya adalah shadaqah, dan engkau memandang pemuda berpandangan jelek dengan pandangan baik adalah shadaqah, dan engkau menyingkirkan batu, duri serta tulang belulang dari jalan adalah shadaqah, dan engkau mengkosongkan embermu untuk ember saudaramu adalah shadaqah“. (Dikeluarkan oleh Imam Bukhary Rahimahullahu di AdabulMufrad dan Tirmidzi serta Ibnu Hibban).

Ini Direktorat atau Gankers ya :(

Awalnya gue sempet kaget nerima surat mutasi gue ke Direktorat SDM, tapi sebenarnya senang karena beranggapan gue dapat bos baru dan berharap dapat pengetahuan baru juga di Direktorat SDM ini karena jujur gue dah lama banget di Renkorp yang bisa dibilang ini adalah Direktorat keluarga gue dan gue sulit untuk melepasnya tetapi gue harus bisa pindah karena gue pengen nambah pengetahuan lagi mengenai perusahaan ini.

Tambah kaget lagi pas gue tahu jabatan apa yang gue dudukan karena gue yakin banget jabatan ini banyak banget yang pengen duduk di sana dan gue malah masih bertanya apakah benar ini adalah jabatan yang gue akan tempatin? klo dibilang syukur mungkin tapi smuanya pasti gue syukurin tapi gue gak pernah berharap atau meminta kepada Allah jika memang bukan rezeki gue smua gue ikhlasin termasuk gue dapat mendudukin jabatan ini yaitu menjadi Sekretaris SVP HR (tapi dalam hati maaf ya gue gak bangga jadi sekretaris karena gue pengen jadi staf :D).


Seiring waktu akhirnya gue duduk di direktorat SDM ini, dari awal gue agak aneh kenapa karena komunikasi di direktorat ini cukup aneh tapi nyata kenapa gue bilang kayak gitu karena sumber informasi hanya boleh satu arah yaitu dari atas ke bawah...HAH...stres gak lo dimana lo biasanya belajar yang namanya komunikasi yang efektif adalah komunikasi dua arah menjadi satu itu adalah hal yang luar biasa gue temui di direktorat ini.

Gue gak patah semangat saat itu tapi gue coba merubahnya pada saat itu dimana gue ungkapan pendapat gue ke salah satu atasan gue yang langsung dibawah big bos gue tapi apa reaksinya mereka hanya menganggap omongan gue gak ada apa-apanya dan mereka gak nganggap gue ada (dalam hati gue hanya berucap GILA)

Bermula dari itu pula gue gak mau ambil pusing toh gue di sini hanya kerja jadi gue ikutin aturan direktorat ini, walhasil otak, hati dan kelakuan gue gak singkron karena dimana otak dan hati gue menolak untuk melakukan ini tapi kelakuan gue harus tetap melakukannya. (hanya ungkapan, keluhan dalam hati yang menyatakan "ini gak benar idah") tapi dengan kondisi dan suasana seperti itu gue mau gak mau gue harus tetap melakukannya.

Cara kerja mereka yang gue liat selama gue duduk di situ adalah satu informasi adalah kekuatan mereka untuk menaikkan derajat keberadaan mereka bukannya kemampuan yang ditonjolkan tapi informasi halooooo...dalam satu direktorat yang gue tahu ya untuk sebuah kerjasama sangat sangat diperlukan adalah informasi gimana mau kerjasama informasi aja di keep oleh diri sendiri gak di share (OMG mereka mikirnya apa ya). Okeh gue cuek akan hal itu karena gue gak mungkin dapat merubah satu direktorat yang udah emang dari akarnya kali  ya seperti itu dan gak mungkin juga gue bisa mengubah sendirian emangnya gue satria baja hitam :P


Dari satu bulan sampai delapan bulan sekarang gue cuek akan masalah itu tapi kecuekan gue juga ada batasnya dan gue juga manusia yang mempunyai hati dan harga diri. Kejadian itu baru seminggu yang lalu disaat bos gue langsung memasukin masa pensiun, ceritanya bawahan dibawah bos gue akan mengadakan acara perpisahaan untuk dia tapi info aja ke gue sebagai sekretaris gak ada satupun yang masuk mengenai acara tersebut. Saat itu gue sieh okeh aja gak penting juga bagi gue tapi kemarahan gue muncul pas mereka tidak sama sekali juga memberitahukan kepada bos gue apa yang mau diadakan dan ujung-ujungnya gue yang harus memberitahukannya ke bos gue sedangkan gue gak tahu acara apa yang sudah dipersiapkan (Damn hnya ORANG GILA yang melakukan hal bodoh kyk gini)

Marah, kesel, benci, BT plus mau muntah gue akan kelakuan direktorat ini, bukannya membangun kerjasama dengan komunikasi yang baik tapi malah mengadu domba dengan mencoba menjerumuskan seseorang yang gak tahu apa-apa agar dia divonis sebagai terdakwa (GILA), boleh dibilang gue adalah korbannya tapi gue gak bego amat ngapain juga gue disekolahin yang harus dibegoin oleh direktorat ini dan gue punya prinsip gue kerja di sini bukan di gaji oleh direktorat ini tapi perusahaan ini jadi maaf-maaf aja klo gue berontak dan gue akan coba ombrak ambrik satu direktorat ini biar sadar sebenernya untuk menjadi direktorat yang baik itu kayak gimana sieh bukan bikin suatu Gankers seperti ini (dalam hati moga2 bisa klo gak bisa please pindahkan gue dari sini).

Jumat, 26 November 2010

My Boss is My Father Too ^_*

Kemarin tepatnya tgl 25 Nopember 2010 adalah hari terakhir Beliau bekerja di perusahaan yang sangat dicintainya. Gue sedih tetapi harus menerimanya karena memang beliau harus menjalaninya juga. Sebelumnya tgl 24 Nopember 2010 gue bicara dengan beliau yang awalnya hanyalah pelaksanaan coaching dengan atasan tetapi bukannya coaching malah jadi session curcol alias curhat colongan hehehe :P , gue tuh baru kali itu yg pertama dan berharap bukan yg terakhir pengalaman ngobrol dengan atasan sekitar 1,5 jam dan gue pikir itu udah paling lama banget seperti ngobrol dengan bapak sendiri.


Beliau cerita dari pengalaman hidupnya, pengalaman kerjanya sampe kehidupan keluarganya yang gue bilang sangat-sangat sukses. Dan saat itu gue banyak bertanya tentang Beliau. Terus terang beliau tuh karismatik banget karena pembawaan yang tenang, muka yang ikhlas dan bijaksana banget. Selama hampir 4,5 tahun gue jadi sekretaris pimpinan baru kali ini gue merasa dihargai oleh seorang atasan yang baru gue jadi sekretarisnya selama 8 bulan dan di dengar apa yang menjadi unek2 gue slama ini karena atasan gue yang lalu2 tidak seperti beliau.

Pembicaraan sore itu gue gak mau sia-siakan,banyak pertanyaan yang gue tanyakan ke beliau diantaranya :
  1. Gue bertanya tentang pembawaan beliau yang tenang dan beliau hanya menjawab jangan pernah memikirkan sesuatu yang gak mungkin kita capai  
  2. Gue tanya lagi ke beliau bagaimana menahan marah dan beliau menjawab diamlah selagi kamu bisa menahan amarahmu karena diamlah yang menciptakan suasana tenang dan tidak ramai
  3. Terakhir gue tanya ke beliau bagaimana kita bisa berpikiran positif ke orang lain dan dia menjawab dengan dengan bijaknya dengan menggambarkan suatu kasus ke gue. bagaimana suatu saat ada kesalahan yang dibuat oleh bawahannya tetapi yang dilakukan oleh beliau bukan memarahi bawahannya atas kesalahan yang dibuat tetapi mencari solusi bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada supaya tidak berakibat lebih buruk. Intinya jangan pernah lo berpikir mencari sumber masalah yang sudah terjadi karena sumber itu pasti akan menjadi memperpanjang masalah yang ada tetapi berpikirlah bagaimana menyelesaikan masalah yang sudah terjadi sehingga menjadi baik (dalam hal ini lo memang harus dan wajib berpikir positif murni tanpa harus memiliki indikasi berpikir negatif dan itu pasti susah banget apalagi keadaan yang seperti diatas)


      dan beliau hanya pesan satu hal kepada gue Jangan pernah takut akan kehilangan sesuatu karena Yakinlah bahwa Allah punya porsi buat kita dan kita gak akan pernah kekurangan karenanya. Lakukan apa yang bisa dilakukan hari ini dengan sebaik mungkin dan jangan pernah berpikir untuk hari esok yang tidak pernah kita tahu apa yang akan terjadi.

      Selamat menjalankan Masa Pensiun ya "Pak MAMAD SAMADI" semoga bapak selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan sukses selalu menyertai kehidupan bapak. Terima kasih udah menjadi bos gue sekaligus orang tua sebagai ayah yang gak pernah gue lupakan selama hidup. Terima kasih juga untuk kesan yang bapak sharing ke gue dan pesan yang insyaallah gue coba terapkan dalam hidup ini. 

      Thanks for everthing My Boss and My Father too. 

      You Are A Role Model for Me Now and Forever ^_^

      Sajak Persahabatan

      Klo ngomong sahabat, gue gak akan pernah bosan karena sahabat menurut gue orang yg paling penting dalam hidup kita selain keluarga, pagi ini gue dapat sajak persahabatan dari seorang teman yang isinya :







      Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.

      Dan dia  menjawab:
      Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
      Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
      Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
      Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

      Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
      Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam  persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
      Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
      Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

      Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
      Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

      Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
      Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
      Gerangan apa sahabat itu jika  kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
      Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
      Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
      Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
      Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

      ~ Khalil Gibran



      Sahabat adalah dia yang menghampirimu ketika seluruh dunia menjauh, karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata, saat tangan terluka mata menangis, dan saat mata menangis tangan menghapusnya...Itulah sahabat sejati...

      Rabu, 24 November 2010

      Hati

      Hari ini Tepatnya Tanggal 24 November 2010 Jam 10.30

      Hatiku kesel, sebel, marah, jengkel, tidak dihargai
      semua menjadi satu campur aduk

      Berasa hati ini sedang terluka dengan darah yang tidak bisa dihentikan
      dan tidak bisa berpikir dengan jernih hanya ada prasangka buruk yang timbul

      dan Berharap air mata ini tidak keluar dengan sendirinya
      karena menahan sakit luka hati ini yang teramat dalam

      Berdoa semoga bisa pindah ke dunia lain
      agar smua yang dirasakan hilang dengan seketika

      Mungkinkah bisa??

      Selasa, 23 November 2010

      Menunggu??



      Pertama kali gue liat gambar ini gue hanya bisa tertawa kocak banget ya ^_^. dan berdoa semoga gambar ini tidak akan pernah terjadi di kehidupan gue. Aamiin..
      Tetep milih yang terbaik untuk diri sendiri sih, demi masa depan kelak. Tapi ya nggak ampe begitu juga ya kelamaan nunggu..xixixixixi :D

      Senin, 22 November 2010

      Percayalah...Ikhwan/Pria yang baik itu akan memintamu menikah dengannya

      Ini pengalamanku sekaligus bekas luka yg harus ku coba untuk menghilangkannya walaupun susah dan terasa sakit. Hanya sharing semoga tidak seperti yang aku alami dan hanya sebuah tulisan yang menggambarkan kejadianku dan semoga berarti buat para perempuan yang memang menantikannya  ^_* :


      Ditujukan untuk kaum hawa, kaumku yang sering dirugikan...

      Muslimah, Perempuan, Akhwat...

      Percayalah...Ikhwan/Pria yang baik itu akan memintamu menikah dengannya, dengan cara yang baik, melamarmu dan keluarga untuk menjadi bagian dari hidupnya...

      Menyatakan keseriusannya dengan GAMBLANG dan TERANG bukan mengeluarkan isyarat-isyarat yang menimbulkan ribuan tanya dalam benakmu. Membingungkanmu.

      Menikahimu dengan waktu yang jelas, tidak akan membuatmu menunggu, tidak akan menggantung statusmu.

      Mempersilahkanmu menerima pinangan orang lain jika ia tak sanggup menikahimu saat ini, dalam waktu dekat.

      BUKAN bermain-main denganmu, bukan malah mencicipi bahagia bersamamu tanpa keseriusan masa depan.

      Orientasinya tanggung jawab bukan have fun semata.

      Kalau ada yang mencoba mendekat...Siapkan dirimu untuk menantangnya:

      HITAM atau PUTIH?TIDAK ADA ABU-ABUHALALKAN ATAU TIDAK SAMA SEKALI.

      Tegaslah Agar hati, jiwa dan dirimu terjaga, Tetap menempatkan cinta Allah utama diatas segalanya, jangan tanpa sadar menggeser-Nya dengan menikmati bermain hati.

      Dari tantanganmu, bisa sangat jelas terlihat apakah dia baik atau tidak.So... SAY NO TO IKHWAN GAJEBO (Gak Jelas Boo)IKHWAN GAJEBO... Ke laut aje!

      Allah menjodohkan kualitas dengan kualitas, insya Allah Dia akan memberikan yang terbaik untukmu pada saat yang tepat.


      The right man will come in the right time...

      Jangan mencoba sesuatu yang kamu sulit menyudahinya ok?  Taruhannya AQIDAH loooh

      Masih inget kan definisi Tuhan?Rabb... yang dicinta, yang dirindukan, yang diharapkan.


      Nah looo.... :p


      Aku bukan tak sabar Hanya tak ingin menanti Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran Karena terkadang, penantian membuka pintu-pintu setan
      (Salim A.Fillah)

      #Menanggapi kehebohan di MP tentang ikhwan gatel dengan korban akhwat#



      Ukhtikum fillaahal Faaqirah ilaa hubbi Rabbihaa
      -Miranty Januaresty-
      

      copas dari sini : http://cinderellazty.multiply.com/journal/item/167
      

      Jumat, 19 November 2010

      Kamis, 18 November 2010

      Belajar dari Kesalahan


      Tidak ada manusia yang sempurna, rasanya sering kita mendengar kalimat tersebut. Tetapi sebagai makhluk Tuhan yang “paling sempurna” diantara makhluk2 yang lain kita bisa mendekati kesempurnaan salah satunya dengan cara membuat perubahan pada diri sendiri terlebih dahulu.
      Perubahan yang saya maksud adalah perubahan dari sesuatu yang bersifat negatif menjadi sesuatu yang bersifat positif, atau dengan kata lain merubah keburukan menjadi kebaikan.

      Salah satu keburukan manusia adalah ketika melakukan suatu kesalahan, awalnya memang terlihat buruk walaupun mungkin wajar manusia berbuat kesalahan, bahkan kayaknya kalo kita menyadari sebetulnya kita sering melakukan kesalahan sekecil apapun dalam hidup kita.
      Tetapi sadarkah kita? Perlu diketahui dengan adanya suatu kesalahan tersebut kita menjadi tau kalo apa yang udah kita lakuin ternyata salah dan sebetulnya itulah awal kita untuk membuat perubahan pada diri sendiri, itulah kesempatan kita untuk belajar, merenungi dan memikirkan bagaimana caranya agar kita tidak melakukan/mengulangi kesalahan yang sama. Pastinya dengan kejadian itu kita akan lebih berhati-hati dalam hal apapun.

      Hampir semua manusia setelah merasa melakukan kesalahan pasti akan timbul penyesalan yang luar biasa dalam hati mereka, tidak ada larangan kita menyesali suatu kesalahan. Tapi ingat, kita harus bisa lebih mengontrol diri, usahakan kita bisa menghadapinya dengan hati yang lapang. Karena tidak ada untungnya kita terlalu menyesali kesalahan yang udah kita perbuat, toh kita juga tidak bisa merubah sesuatu yang telah terjadi(memutar balik waktu). Apalagi sampai terpuruk dalam penyesalan, yang ada nanti kita sendiri yang rugi.

      Loch kenapa koq kita bisa rugi? Iya, kita jelas akan rugi dan kerugian terbesar kita adalah kita sama aja menyia-nyiakan waktu. Daripada kita menghabiskan waktu karena terlalu larut dalam penyesalan alangkah baiknya kita gunakan waktu itu untuk menenangkan diri, mencari solusi, dan memperbaiki diri sendiri agar kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya.

      Nah jadi intinya, tidak ada gunanya kita terlalu menyesali suatu kesalahan apapun, apalagi terlalu menganggap suatu kesalahan sebagai musibah terburuk. Justru dengan adanya suatu kesalahan yang telah kita perbuat pada dasarnya itu adalah sebuah pembelajaran untuk berbenah diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik.



      “Lakukan yang terbaik dengan cara terbaikmu”

      Membuka Kunci Perbaikan Diri


      Pengalaman pahit menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan kita, misalnya tidak dihargai, dilecehkan, difitnah, disakiti, gagal, dan lain sebagainya. Namun pengalaman terpahit sekalipun dapat menjadi titik tolak mencapai puncak kejayaan dan kebahagiaan jika kita memiliki kekuatan memperbaiki diri terus menerus. Alangkah besar keuntungan yang dapat kita peroleh jika kita mampu membuka kunci kekuatan tersebut.
      Salah satu manfaat jika kita selalu memperbaiki diri adalah
      mampu mengantisipasi kejadian buruk menimpa kita. Bukankah lebih menguntungkan seandainya kita terus mencoba mengurangi kebiasaan makan berlebih sebelum obesitas, berhenti merokok sebelum terserang sakit stroke, atau kebiasaan buruk lainya sebelum sakit, dibenci orang dan bangkrut? Dengan terus memperbaiki diri, keadaan kita sudah siap atau bahkan lebih baik, ketika muncul sinyal segala sesuatu menjadi sulit.

      Kekuatan memperbaiki diri akan
      membantu kita menyesuaikan diri dengan perubahan terkecil sekalipun, sehingga tidak sampai terjerembab dalam kesulitan yang lebih besar. Ibarat, seekor katak mungkin langsung melompat keluar jika dimasukan ke dalam air panas. Tetapi mungkin ia akan terjebak dalam tungku air dan mati terbunuh jika perubahan suhu dalam air naik perlahan sampai di titik didih. Artinya, kita tidak akan tergilas oleh perubahan yang terus berlangsung jika kita terus memperbaiki diri.

      Memperbaiki diri akan
      memberi kita rasa percaya diri dan nyaman dengan keadaan diri sendiri. Mungkin bila kita melihat seorang pengusaha muda atau artis sukses berharap dapat bertukar posisi dengannya. Padahal belum tentu mereka merasa nyaman dengan keadaan mereka sendiri. Artinya kita tidak akan menderita karena kekurangan zat kepercayaan diri dan harapan, jika mempunyai kekuatan atau usaha memperbaiki diri terus menerus.

      Di dalam kehidupan ini kita akan terus mengalami naik turun. Namun
      setiap perubahan itu akan terasa menyakitkan jika kita mengabaikan keharusan untuk terus berbenah. Walaupun kemampuan memperbaiki diri sulit dimiliki, tetapi beberapa tips berikut ini mungkin dapat membantu kita membuka kunci kekuatan perbaikan diri.

      Pertama adalah
      milikilah cita-cita dan komitmen untuk mencapainya, sebab cita-cita akan menjadi daya atau semangat juang Anda. Sehingga Anda tidak segan memperbaiki kemampuan dan pengetahuan untuk dapat meraih cita-cita tersebut. Hidup tanpa visi laksana berlayar tanpa tujuan, terasa hampa dan hidup ini sama sekali tak berguna.

      Sementara itu
      Anda juga harus yakin pada visi Anda. Menguntip kata Pablo Piccaso, seorang pelukis asal Spanyol, "Sesuatu yang dapat kamu bayangkan adalah nyata." Sehingga bila Anda yakin, maka Anda tidak mudah menyerah melakukan tindakan-tindakan positif agar visi Anda segera tercapai, misalnya; ingin langsing dengan rajin olah raga, ingin pintar dengan rajin membaca, ingin lebih dermawan dan dicintai banyak orang dengan membantu lebih banyak sesama, ingin lebih sukses dengan berusaha lebih keras dan lain sebagainya.

      Syarat lain untuk dapat membuka kunci perbaikan diri adalah
      kegigihan. Jadi jangan mudah menyerah ketika menghadapi banyak tantangan atau selalu menghadapi kegagalan. Kegigihan akan mendorong Anda untuk memperbaiki diri terus menerus. Seiring dengan kualitas personal dan profesional Anda yang lebih baik, maka suatu saat tujuan Anda pasti tercapai.

      Kunci kekuatan memperbaiki diri adalah
      mencintai diri sendiri, sebab masing-masing diantara kita pasti memiliki kelebihan. Di samping itu masing-masing di antara kita juga memiliki keunikan tersendiri, sebab tidak seorangpun di dunia ini yang sama persis segala-galanya. Lupakanlah keinginan untuk menjadi orang lain, dengan meningkatkan kualitas, kemampuan, dan kebaikan. Dengan begitu, kekurangan kita tak akan lebih menonjol dibandingkan prestasi, kontribusi, dan kemampuan yang kita miliki.

      Masih banyak lagi cara untuk membuka kunci kekuatan perbaikan diri. Namun yang terpenting adalah
      motivasilah diri Anda untuk terus melakukan perbaikan, sebab perubahan besar akan selalu berawal dari dalam diri sendiri. Ketika Anda sudah menikmati setiap proses memperbaiki diri, berarti Anda juga telah memiliki kemampuan menjadikan segala sesuatu indah, membanggakan, dan membahagiakan.
      "Setiap perubahan, meskipun untuk menuju hal yang lebih baik, selalu diiringi oleh keberatan dan kegelisahan." -- Arnold Bennet (1867 - 1931), pujangga dan novelis asal Inggris.


      Sumber : www.andriewongso.com

      Cara untuk mendapatkan Perlakuan Yang Kita Inginkan


      Saya yakin semua orang pasti menginginkan dirinya disayangi, dicintai, dihormati, dan dihargai oleh orang lain dengan tulus, karena itu adalah salah satu sifat yang manusiawi. Bagi orang2 yang BERHASIL mendapatkan perlakuan sebaik itu pastilah akan merasakan Kebahagiaan yang luar biasa dalam hidupnya.

      Tetapi bagaimana dengan orang2 yang belum berhasil mendapatkan perlakuan sebaik itu??? Hmmm... Setau saya mereka akan selalu merasa bahwa hidup ini sangat berat untuk dijalaninya, dan yang lebih parahnya lagi bisa jadi mereka akan memiliki sifat iri terhadap orang2 yang hidupnya lebih bahagia.

      Loch emang ada ya orang2 yang belum berhasil mendapatkan perlakuan baik tersebut???
      iya ada, karena nggak sedikit orang yang belum tau bagaimana CARAnya untuk mendapatkan perlakuan sebaik itu...
      :)

      Sekarang kita kembali ke diri kita masing2, kita pikirkan & renungkan...!
      Pertanyaan yang harus kita munculkan dalam benak bukan “Kenapa saya belum bisa mendapatkan perlakuan baik seperti itu???”, melainkan “BAGAIMANA caranya agar saya BISA mendapatkan perlakuan baik seperti itu???”. Dengan begitu hati dan pikiran kita pasti akan bergerak mengikuti pertanyaan tersebut untuk berusaha mencari jalan/cara yang terbaik demi mendapatkan perlakuan yang kita inginkan.

      Nah kita langsung aja nih menuju ke pokok pembahasan, pertanyaan yang lebih tepat(diatas).
      “BAGAIMANA caranya agar saya BISA mendapatkan perlakuan baik seperti itu???”,

      Dan jawabannya adalah “MULAILAH DARI DIRI KITA SENDIRI !!!”.
      ;)

      Emmm... Sepertinya ada yang belum paham ya dengan tulisan saya disini...
      Begini lebih jelasnya, beberapa contoh :

      - Pertama-tama kita harus bisa lebih mencintai, menyayangi, menghormati, dan menghargai diri sendiri dahulu, setelah itu...

      - Apabila kita menginginkan dicintai & disayangi oleh sesama maka mulailah dari diri kita dulu untuk mencintai & menyayangi sesama dengan setulus hati...

      - Apabila kita menginginkan dihormati & dihargai oleh sesama maka mulailah dari diri kita dulu untuk menghormati & menghargai sesama dengan setulus hati....

      - Apabila kita menginginkan perlakuan baik dari sesama maka mulailah dari diri kita dulu untuk selalu memperlakukan baik sesama...

      Memulai dari diri kita sendiri disini berarti kita lebih mengutamakan untuk “memberi” tanpa mengandalkan orang lain yang harus memberikan kepada kita terlebih dahulu.

      Perlu kita ketahui bahwa balasan yang akan kita terima nggak mesti langsung dari orang2 yang kita beri saat itu, dan nggak mesti juga pada hari yang sama. Kita bakal menerima balasannya bisa dari orang lain bahkan orang yang nggak kita duga sekalipun, masalah waktu kita nggak akan ada yang pernah tau kapan balasan itu akan datang. Tapi saya jamin kita PASTI menerima balasan atas apa yang udah kita lakukan, minimal balasan itu “nilai”nya sama bahkan bisa LEBIH! Karena segala sesuatu yang berasal dari diri kita pasti akan kembali lagi ke kita.

      Mungkin ada yang mengira contoh tulisan saya diatas itu nggak mudah untuk dilakuin, tapi kalo kita mau mencobanya dan terus berusaha saya yakin kita pasti bisa! Asalkan ada kemauan yang kuat disertai tindakan yang tepat, sesuatu yang nggak mungkin bisa jadi mungkin!
      Cobalah dan rasakan hasilnya !!!
      ^_^

      Ingin mendapatkan perlakuan yang bisa menciptakan Kebahagiaan dalam hidup ???

      “MULAILAH DARI DIRI KITA SENDIRI !!!”
      Dan lakukan sekarang juga!!!


      ^_^



      Penulis : Yogi Meinarsih

      Perbedaan antara Suka, Sayang dan Cinta.....



      Suka, suka adalah saat kita cuma ingin memiliki seseorang. . .
                  Sayang, sayang adalah saat kitta ingin membahagiakan orang itu. . .
                                  Dan Cinta, cinta adalah saat kita akan/mau berkorban untuk orang itu . . .






      Saat kita bersedih dan menangis maka seseorang yg -menyukai- kita akan berkata “sudahlah jgn menangis lg...”


       Tapi seseorang yg -menyayangi- kita akan diam dan ikut menangis bersama kita . . .


       Dan seseorang yg -mencintai- kita akan membiarkan(memberi kesempatan) kita menangis dan menunggu kita sampai tenang lalu berkata “mari kita selesaikan ini bersama”




      Saat seseorang yg menyukai kita berada disamping kita maka dia akan bertanya “boleh nggak aku menciummu?” 

      Tapi saat seseorang yg menyayangi kita berada disamping kita maka dia akan berkata “biarkan aku memelukmu”


      Dan saat seseorang yg mencintai kita berada disamping kita maka dia takkan berbicara melainkan dia akan selalu memegang erat tangan kita, dan dia akan selalu menjaga/melindungi kita seakan dia takkan mau membiarkan kita terjatuh dan terluka . . .




      Saat kita -menyukai- seseorang dan seseorang itu menyakiti kita maka kita akan marah dan takkan mau lagi berbicara dengannya...
       

      Tapi jika kita -menyayangi- seseorang dan seseorang itu menyakiti kita maka kita akan menangis karenanya...
       

      Dan jika kita -mencintai- seseorang dan seseorang itu menyakiti kita maka kita takkan pernah bisa membencinya, bahkan kita akan tersenyum walau itu pahit dan berkata “dia hanya belum tau apa yg dia lakukan dan mungkin inilah jalan yg terbaik” :)




      Suka hanyalah keegoisan diri sendiri…
              Sayang adalah memberi dan menerima...
                          Dan Cinta adalah rela berkorban…







      Suka hanya akan berbuat jika itu menyenangkan...
       

      Sayang berbuat karena ingin selalu ada untuknya...
       

      Dan Cinta berbuat karena tak ingin membuatnya terluka, tak peduli bgaimana keadaan kita. . .

      Rabu, 10 November 2010

      Ketika Jodoh Dipertanyakan??

      Sebuah tulisan yang bisa kita jadikan renungan bersama, semoga bermanfaat:
      Assalamualaikum wr. wb

      Jodoh adalah problema serius, terutama bagi para Muslimah. Kemana pun mereka melangkah, pertanyaan-pertanyaan “kreatif” tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil?

      Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita. Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal. Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi ‘bagian masalah’, namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.

      Di sini orang berlomba mengajukan “standardisasi” calon: wajah rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan.

      Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan, “Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?” Memang, ada juga jawaban lain, “Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja.” Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.

      Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serbaunggul). Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah. Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini.

      Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan-Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.
      Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah, bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India, Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih membina keluarga.

      Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan?

      Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia-manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ketika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya. Adapun mereka cukup ongkang-ongkang kaki. Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun.

      Bagaimana mungkin Allah akan memberi nikmat jodoh, jika kita tidak pernah siap untuk itu? “Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya.” (QS Al Baqarah, 286). Di balik fenomena “telat nikah” sebenarnya ada bukti-bukti kasih sayang Allah SWT.

      Ketika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, manis atau getirnya, dengan lapang dada.

      Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?


      Wallahu a’lam bisshawaab.
      wassalamu’alaikum wr wb
      Kiriman dari Bunda Emiel F Handini

      Ketika Akhwat Jatuh Cinta....



      Akhwat Jatuh Cinta??
      Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia…
      Bukankah cinta adalah fitrah manusia???
      Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???
      Mereka juga punya hati dan rasa…
      Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya???
      Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada…

      Namun sebaliknya…
      Ketika Akhwat Jatuh Cinta…
      Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap…
      Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi…
      Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…
      Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu…
      Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai…
      Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah…
      Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…
      Ketika Akhwat Jatuh Cinta…
      Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…
      Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…
      Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…
      Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…
      Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…
      Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan…
      Alangka kasihannya jika akhwat jatuh cinta…
      Karena yang ada adalah penderitaan…

      Tapi ukhti…
      Bersabarlah…
      Jadikan ini ujian dari Rabbmu…
      Matikan rasa itu secepatnya…
      Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…
      Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
      Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap…
      Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…
      Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…

      Ukhti… Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…
      Karena bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…
      Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…

      Ukhti… Bersabarlah… Biarkan Allah yang mengaturnya…
      Maka yakinlah… Semuanya akan baik-baik saja…
      Semua Akan Indah Pada Waktunya…

      By: Ummu Sa’ad ‘Aztriana’

      Ketika Mencintai, Tak Bisa Menikahi

      Sahabat…pernahkah merasa ketika mencintai namun tidak bisa memiliki?


      Pernahkah sahabat merasakan mencintai namun tak bisa menikahinya?

      Mencintai dan dicintai memanglah fitrah manusia, angerah terindah yang diberikan Allah kepada semua makhluk di muka bumi ini, namun apakah selamanya mencintai itu harus memiliki? Menurut apa yang pernah saya baca…bahwasanya ketika kita mencintai itu adalah sesuatu yang lumrah, seorang ikhwan mencintai akhwat, memang tidak ada yang salah disini…namun demikian bukan berarti itu menjadi suatu alasan untuk mengekspresikan cintanya dengan cara yang salah, dengan menempatkan cinta pada tempat yang salah, menempatkan cinta pada keranjang sampah yang kotor, bau dan jorok…
      Bukan seperti itu cinta diperlakukan…cinta ibarat suatu kertas yang putih bersih serta halus, ya setidaknya itu menurut saya…hehe…karena cinta itu haruslah diisi dengan warna yang indah supaya menjadi lukisan kaligrafi yang indah dan penuh makna serta akan ditempatkan orang di tempat yang mulia…
      Bukan diisi dengan warna yang sama namun menghasilkan gambar yang tak indah, mengandung sesuatu yang diharamkan dan orang-orang kan merobek, menginjak-injaknya…karena gambar yang sungguh tak layak untuk dilihat karena akan mengundang laknat Allah. Mungkin dengan kertas yang sama, cat warna yang sama, pelukis sama, namun gambar berbeda maka akibatnya juga akan berbeda…
      Begitu pula cinta itu bagai kertas yang tipis lagi rapuh jika tidak hati-hati menjaganya maka sedikit kesalahan akan robek dan berakhir di tempat sampah…begitu juga dengan cinta apabila kita tidak mampu menjaganya dengan baik maka dia akan robek dan rusak dan akhirnya menyebabkan usernya jatuh kelubang kehinaan dan berakhir di kerak nerakaNya…naudzubillah

      Kembali lagi kepada topik awal, bahwasanya cinta tapi tak bisa menikahi…ya terilhami dari judul buku sih dengan judul yang sama…karya Akh Fadlan Al-Ikhwani, kadang kita suka memaksakan kehendak ketika kita mencintai seorang akhwat atau akhwat mencintai seorang ikhwan, maka orang yang dicintai itu harus bin mesti kudu nikah dengan kita…wah kalo sudah begini ya gawat urusannya…
      Karena sesungguh, kita memang diwajibkan untuk ikhtiar namun keputusan akhirnya tetaplah milik Sang Pengambil Keputusan. Sesungguhnya segala sesuatunya sudah ada di lauhul mahfudzNya…tinggal tunggu kepastiannya, namun bukan berarti kita hanya diam ndoloho aja tanpa ada usaha sedikit pun. Jadi, janganlah bersedih kata Dr. Aidh Al Qarni dalam La Tahzannya, ya buat apa kita bersedih kala orang yang kita cintai ternyata tidak bisa menikah dengan kita…sudah saya jelaskan di atas bahwa mencintai itu tidak salah yang salah itu ketika menempatkan dan mengekspresikannya dengan cara yang salah,,,seperti dengan cara pacaran,,nah pacaran itu kan keranjang sampah yang bau, jorok dan penuh kuman berbahaya.

      Yang harus kita lakukan kala ikhwan (untuk akhwat) atau akhwat (untuk ikhwan-red) yang kita cintai ternyata sudah menemukan jodohnya, ya sudah tidak usah diingat lagi buang jauh-jauh, apalagi sampai meratapinya sambil menangis tujuh hari tujuh malam….wah…udah kaya selametan nih…hehe…harusnya kita do’akan semoga bisa menjadi keluarga yang sakinah ma waddah warohmah….tinggal kita berdo’a lagi minta penggantinya…insya Allah, karena Allah selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan…sungguh boleh jadi kita menganggap sesuatu itu baik padahal tidak baik menurut Allah, dan kadang kita memandang sesuatu itu jelek padahal boleh jadi itulah yang terbaik untuk kita menurut Allah. Sungguh Allah itu maha tahu atas segala dan manusia tidak tahu.

      Semoga kita semua diberi keluasan hati, keikhlasan untuk senantiasa menerima setiap pemberianNya. Semoga kita semua diberikan keteguhan hati, keistiqomahan agar dalam melaksanakan ibadah tidak berdasar atas pandangan manusia namun semata hanya untuk menggapai ridhoNya, marilah kita saling mendo’akan kepada siapapun yang sekarang sedang ikhtiar menjemput jodohnya semoga Allah memudahkan setiap langkahnya dan diberikan yang terbaik menurut Allah..Amin

      Bahan Bacaan:
      - Ayat-ayat cinta dari Allah, Al-Qur’an
      - don’t cry, ketika mencintai, tak bisa menikahi. Karya Fadlan Al-Ikhwani
      - La Tahzan, Dr. Aidh Al Qarni

      Selasa, 09 November 2010

      Ketika Aku Rindu Menikah...


      Aku rindu menikah….!!!!!!!!!!
      Ukhti yang shalihah, mungkin kita mulai bosan dengan kesendirian ini. Di saat tugas dakwah yang kian membuntuti belum lagi msalah – masalah pelik pribadi yang terus mengerogoti pikiran dan perasaan ini, namun lagi lagi kita akan menemui kata “ Sabar ya Ukh…” dari nasehat saudara kita yang lain pada saat kita curhat tentang masalah kita. Huh! Bosan. Dan kita pun kadang sudah menemukan jawaban dari semua kesendirian ini. Coba lihat diri kita hari ini? Sudah baikkah? Atau mungkin kita sekarang sedang larut oleh kemaksiatan yang tak kita sadari, emosi yang kerap merajai hati sampai kita sudah tak merasa menjadi hamba yang futur tapi justru bangga dengan keadaan yang sekarang ini.


      Ukhti yang shalihah, masih ingat janji Allah dalam surat Al Ahzab ayat 35 “Sungguh Laki – laki dan perempuan muslim, laki – laki dan perempuan mukmin, laki – laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki – laki dan perempuan yang benar, laki – laki yang sabar, laki – laki dan perempuan yang sabar, laki – laki dan perempuan yang khusyuk, laki – laki dan perempuan yang bersedekah, laki – laki dan perempuan yang yang berpuasa, laki – laki dan perempuan yang memelihara kehormatan, laki – laki dan perempuan yang memelihar akehormatan, laki – laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” Ukhti yang shalihah, sudah seberapa sabarkah kita? Sudah seberapa taatkah kita? Sudah seberapa rajinkah kita berpuasa? Sudah seberapa khusyukkah kita? Sudah sejauh mana kita memelihara kehormatan diri?


      Ukhit yang shalihah, coba bayangkan jika kita menikah hari ini pada saat kita masih futur, buruk dan jauh dari Allah? Sudah terbayangkah laki – laki yang akan menjadi pendamping kita? Pasti tidak kan jauh dari keadaan kita. Apa yang kita lakukan akan berbalik pada diri kita, apa yang kita beri itulah yang kan kita terima. Ada pesan yang mungkin bisa kita renungi: “ Aku minta pada Allah bunga yang cantik tapi Dia memberiku kaktus berduri, aku minta pada Allah hewan mungil yang lucu tapi Dia member ulat berbulu. Aku sedih.Aku kecewa. Kenapa begini? Namun lama – kelamaan, kaktus berduri itu berbunga menjadi sangat indah dan ulat berbulu itu berubah menjadi kupu – kupu yang cantik dan menawan. Kadang kita terluka dan sakit atas keadaan kita, padahal Allah sedang merajut kebahagiaan untuk kita. Begitulah Allah, Dia tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.” .


      Ukhti yang shalihah, Allah tahu yang terbaik bagi kita. Mungkin kita belum menemukan siapa pemilik tulang rusuk ini, kare na Dia ingin kita memperbaiki diri. Dia ingin kita menjadi hamba yang benar – benar shalihah dalam Islam ini, tak ada k ata – kata lain selain sabar, semoga Allah masih membimbing langkah kita dan terus diistiqomahkan di jalan ini.Amin…. 

      Senin, 01 November 2010

      Tidak semua dapat dibeli dengan UANG....

      uang
       Uang, siapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak – anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak memilikinya. Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.


      1. Waktu
      Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.

      2. Kebahagiaan diri sendiri
      Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.


      3. Kebahagiaan keluarga
      Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.

      4. Cinta
      Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

      5. Penerimaan
      Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

      6. Kesehatan
      Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.

      7. Kesuksesan
      Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.

      8. Bakat
      Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

      9. Sikap yang baik
      Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.

      10. Kedamaian
      Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.

      Sumber : http://www.beritabaruku.co.cc/2010/07/10-hal-yang-tak-bisa-terbeli-dengan.html#ixzz140T4RaU0

      Sahabat Sejati, Adakah ??

      Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Sahabat Sejati adalah salah satu yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Sahabat Sejati akan selalu memotivasi dan membangkitkan kita manakala sedang terjatuh, membantu kita manakala sedang kesusahan dan memerlukan bantuan, mengingatkan kita manakala kita salah dalam melangkah. Dengan sahabat sejati, kita pun akan lebih leluasa untuk saling berbagi; berbagi cerita, berbagi duka, berbagi tawa, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi rahasia, dll.

      Namun, alangkah sulitnya untuk mendapatkan sahabat sejati sebab di dunia yang fana ini terlalu banyak persahabatan dan/atau persaudaraan semu karena berdiri di atas pondasi yang rapuh, tolok ukur yang keliru, tolok ukur berupa kepentingan-kepentingan duniawi bahkan dibangun atas dasar kemaksiatan.


      Dengan demikian, maka tak heran di zaman sekarang ini kita sering menemukan orang yang berteman/bersahabat hanya karena ada maunya saja dan/atau ketika dalam keadaan senang saja namun ketika keinginannya sudah tercapai dan/atau ketika temannya sedang dalam kesusahan maka tidak segan-segan dia meninggalkan temannya itu karena dianggap (secara duniawi) sudah tidak penting, tidak menguntungkan dan tidak memerlukannya lagi.

      Lantas, bagaimanakah kita bisa mengukur persahabatan sejati itu?

      Mari kita simak 12 Ciri-Ciri Sahabat Sejati Menurut Imam al-Ghazali di bawah ini:
      1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu;
      2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu;
      3. Jika engkau memerlukan pertolongn darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya;
      4. Jika engkau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik;
      5. Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu;
      6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya;
      7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh;
      8. Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi;
      9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu;
      10. Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu;
      11. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu;
      12. Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaga.
      Nah.. apakah kita telah memiliki sahabat sejati seperti itu? Emh.. bukankah akan lebih baik jika kita introsfeksi diri dulu, apakah diri kita sendiri sudah layak disebut sahabat sejati?..

      dan ARTI SAHABAT adalah :
      Sahabat itu adalah seseorang yang tidak selalu membenarkanmu tetapi sahabat itu adalah seseorang yang selalu membuatmu benar.....


      Sumber: http://www.ramdhan.co.cc/2010/04/sahabat-sejati-adakah.html#ixzz13zRF5gjy