Senin, 20 Desember 2010

Muhasabah??

Sebulan ini ini gue emang lagi dibatas emosi yang gak sewajarnya, karena gue ngerasa diri gue bertolak belakang banget sama diri gue yang sebenarnya dan kemungkinan ini pun terjadi sama diri gue dengan masalah-masalah yang ada disekitar gue terutama dengan masalah kerjaan di kantor.

Entah kenapa yang selama ini gue bisa menghadapi masalah apapun itu dapat gue lewati dengan baik, sebulan ini ternyata malah gue menghadapi masalah di kantor dengan sangat-sangat tidak baik sampai-sampai sabar gue pun jadi taruhannya malah gue kasih ungkapan "Sabar"nya harus masuk UGD alias ICU dan harus dirawat inap karena sudah gak bisa sehat seperti biasanya (hehehe...sampe gue update di status fb dan bnyk tmn-tmn gue kasih komentar bahwa gue yg sakit wkwkwkwk padahalnya yg sakit cuma "sabar" yang ada di diri gue aja :P)

Sebenarnya klo dicermati masalah yang terjadi sama diri gue hanya bisa diatasi dengan sabar ternyata memang sabar gue belum bisa dikendalikan alias gak pernah bisa sabar.

Akhir tahun ini memang terlalu berat untuk dijalani tapi tetep harus dijalani :D semangattt!!

Muhasabah....???
Baru kemarin gue ikutan muhasabah di puncak cisarua yang diadakan oleh BDI Pertamina, entah kenapa juga gue selalu kepengen ikutan acara seperti ini hehehe....awalnya dimulai tahun lalu dengan ikutan secara dadakan tapi hasilnya ternyata menentramkan hati jadi kenapa gak klo tahun ini juga ikutan dengan kesadaran diri ^_^


Muhasabah itu artinya koreksi diri, disana bukan hanya untuk meratapi kesalahan diri kita tapi harus mengoreksi diri kita apa yang telah kita lakukan dan bagaimana kita lakukan selanjutnya.

Awalnya membingungkan disaat lo harus mengelompokkan mana yang telah dilakukan oleh diri sendiri secara benar dan mana yang dilakukan oleh diri sendiri secara salah. Hasil pengelompokkan perilaku gue itu hasilnya sieh lumayan lebih banyak yang benar tetapi itu masih dalam konteks yang utama belum lebih mendetail lagi apakah benar-benar dilakukan secara benar? hehehe...klo melakukannya sedetail itu gue yakin juga hasilnya kayaknya dilakukan secara salah @_@

Tapi hasil tersebut hanya hasil persentase dimana lo berarti masih berada di jalur yang benar (hehehe...tetep menyelamatkan diri) yang terpenting adalah dimana lo harus bisa mengambil keputusan apa aja yang harus lo lakukan setelah muhasabah itu agar diri lo menjadi lebih benar dan baik.

Hasil muhasabah ini harus dijalani dengan konsisten dalam diri lo tapi agak sulit juga klo memang diri lo belum siap untuk berubah. Muhasabah bikin gue lebih stabil, tenang, dan berserah diri kepada Allah karena memang Allah segala-segalanya atas semuanya termasuk diri gue.

Muhasabah itu sendiri menghasilkan apa yang harus gue lakukan dikemudian hari, mungkin semua manusia di dunia ini harus melakukannya terlebih dahulu baru merasa hatinya tenang kali ya (hehehe..tetep menurut gue)
  1. Berserah Diri kepada Allah yaitu lo harus yakin sepenuhnya bahwa Allah adalah Maha Penguasa, Maha Melindungi, Maha Segala-galanya atas semuanya dan Allah-Lah Penentu segalanya termasuk diri lo sendiri.
  2. Sabar...kata ini sangat menusuk di hati gue karena ternyata sabar itu gak pernah ada batasannya jadi jangan pernah masukan sabar ke UGD atau ICU bahkan harus di rawat inap segala karena sabar tidak akan pernah sakit ataupun sesak nafas karena sabar adalah perasaan hati yang harus ditanamkan didalam hati dengan sebaik-baiknya, dengan sabar juga hati lo akan menjadi lapang jadi mulai hari ini perbaikilah perasaan sabar lo dengan seluas-luasnya agar hati lo bisa lapang lebih selebar-lebarnya.
  3. Jangan pernah mengeluh!! karena dengan mengeluh semua gak akan selesai, semua gak akan bisa tenang, dan semua tidak akan bisa tentram, yg ada hanya keluhan-keluhan yang tidak berarti yang hanya menambah beban di hati dan menenangkan hati hanya untuk sesaat saja.
  4. Bersyukur...inilah rasa yang setiap manusia harus merasakan dan menikmatinya yaitu rasa bersyukur, perbanyaklah rasa bersyukur ini kepada Allah SWT karena nikmatNYA tidak akan pernah putus kepada kita walaupun sedikitpun.
  5. Koreksi diri, mulai hari ini mungkin yang salah bukan dari orang lain tetapi dari diri kita sendiri, semua kesalahan yang terjadi itu pasti dimulai dari diri lo sendiri jadi jangan pernah menyalahkan orang lain tetapi mulailah mengoreksi diri kita sendiri. (dalam hal ini susah banget kayaknya karena kita selalu beranggapan klo kita yang selalu benar dan berpikiran positif itu adalah hal yang paling susah di diri gue untuk diterapkan karena mungkin dimulai dengan menghilangkan rasa takut yang ada didiri gue tapi tetep harus dicoba untuk bisa berubah menjadi yang paling terbaik.amin... )
  6. Perbaiki amal dan ibadah....ini mungkin gampang2 susah karena memperbaiki amal dan ibadah itu bisa diukur pada saat tingkat keimanan kita tinggi maka amal dan ibadah kita tinggi tetapi di saat tingkat keimanan kita rendah beimbas pula pada amal dan ibadah kita rendah. Dalam memperbaiki amal dan ibadah itu ternyata bukan harus dilihat pada saat kapan tingkat keimanan kita tetapi harus dilihat dari konsistensi kita melakukan amal dan ibadah itu sendiri, jadi mulai hari ini berjanjilah untuk melaksanakan yang memang diwajibkan oleh kita untuk melaksanakannya dengan sekonsistensi mungkin dan lakukan dengan sungguh-sungguh agar mendapat yang paling terbaik dalam amal dan ibadah yang akan kita lakukan.
  7. Terakhir adalah DOA, gue sangat percaya doa karena dengan doa dapat merubah segalanya, jadi mulailah melakukan sesuatu dan mengakhiri segala sesuatunya dengan Doa agar semua yang telah kita lakukan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang paling terbaik. Percayalah Allah Tidak pernah Tertidur dan yakinlah Allah pasti akan mengabulkan Doa yang kita inginkan karena kepada Allahlah kita meminta.
Gak pernah nyangka tapi kenyataan bahwa emang banyak banget yang harus gue koreksi dalam diri gue sendiri dan semoga muhasabah yang gue lakukan dapat gue laksanakan dengan sebaik-baiknya secara konsisten dan mungkin dapat lebih meningkat dari apa yang gue ingin capai. Amin ^_^


Jadi yuks kita lakukan muhasabah ^__*

Jumat, 17 Desember 2010

Bukan Wahai Allah, Masalahku Sangat Besar Tapi Wahai Masalahku, Allah Maha Besar

AAAaaaaarrrrrgggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...............

Gue pengen teriaaaakkkkkkkkkk...............................

Perasaan Kesel, Benci, Sebel, Marah semuanya jadi satu..............

Berasa Sabar dihati udah gak ada, yang ada hanya perasaan kecewa.....

Gue gak tahu harus apa tapi yang gue tahu hari ini hanya ingin menangis dan menangis....

hati ini galau gak karuan....

dan berharap dan selalu berucap, mencoba tenang dan jangan pernah berkata "Wahai Allah, Masalahku Sangat Besar" tapi berusaha terus berkata "Wahai Masalahku, Allah Maha Besar"

Kamis, 16 Desember 2010

Mencintai Sejantan 'Ali


Kisah ini diambil dari buku Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A.Fillah
chapter aslinya berjudul “Mencintai sejantan ‘Ali”

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah.
Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya.
Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya.
Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta.
Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta.
Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.
Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!
Maka gadis cilik itu bangkit.
Gagah ia berjalan menuju Ka’bah.
Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam.
Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.
Mengagumkan!
‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta.
Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan.
Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi.
Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah.
Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.
”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.
Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr.
Kedudukan di sisi Nabi?
Abu Bakr lebih utama,
mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali,
namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi.
Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah
sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya..
Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah.
Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab..
Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.
Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud..
Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali?
Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah.
’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.

”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.
”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”



Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan.
Ia adalah keberanian, atau pengorbanan

 







Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.
Lamaran Abu Bakr ditolak.
Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri.
Ah, ujian itu rupanya belum berakhir.
Setelah Abu Bakr mundur,
datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa,
seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka,
seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut.
’Umar ibn Al Khaththab.
Ya, Al Faruq,
sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.
’Umar memang masuk Islam belakangan,
sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr.
Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya?
Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman?
Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin?
Dan lebih dari itu,
’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata,
”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”
Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah.
Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya.
’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam.
Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam.
Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir.
Menanti dan bersembunyi.
’Umar telah berangkat sebelumnya.
Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah.
”Wahai Quraisy”, katanya.
”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah.
Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”
’Umar adalah lelaki pemberani.
’Ali, sekali lagi sadar.
Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah.
Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak.
’Umar jauh lebih layak.
Dan ’Ali ridha.




Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan.
Itulah keberanian.
Atau mempersilakan.
Yang ini pengorbanan.





Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak.
Lamaran ’Umar juga ditolak.
Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi?
Yang seperti ’Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah?
Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’ kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah?
Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.
Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka.
Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka?
Sa’d ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu?
Atau Sa’d ibn ’Ubadah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?
”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan.
”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”
”Aku?”, tanyanya tak yakin.
”Ya. Engkau wahai saudaraku!”
”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”
”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”
’Ali pun menghadap Sang Nabi.
Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah.
Ya, menikahi.
Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya.
Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya.
Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap?
Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap?
Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.
”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan.
Pemuda yang siap bertanggungjawab atas rasa cintanya.
Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya.
Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.
Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!”
Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.
Dan ia pun bingung.
Apa maksudnya?
Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan.
Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab.
Mungkin tidak sekarang.
Tapi ia siap ditolak.
Itu resiko.
Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab.
Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan.
Ah, itu menyakitkan.
”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”
”Entahlah..”
”Apa maksudmu?”
”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”
”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,
”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua!
Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”
Dan ’Ali pun menikahi Fathimah.
Dengan menggadaikan baju besinya.
Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya.
Itu hutang.
Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah.
Dengan keberanian untuk menikah.
Sekarang.
Bukan janji-janji dan nanti-nanti.
’Ali adalah gentleman sejati.
Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel,
“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”
Inilah jalan cinta para pejuang.
Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab.
Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Seperti ’Ali.
Ia mempersilakan.
Atau mengambil kesempatan.
Yang pertama adalah pengorbanan.
Yang kedua adalah keberanian.
Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi,
dalam suatu riwayat dikisahkan
bahwa suatu hari (setelah mereka menikah)
Fathimah berkata kepada ‘Ali,
“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”
‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu”
Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”

 


Subhanallah..kisah yang begitu romantis..ingin bisa mendapatkan sosok seperti Ali..a..min...Tentunya belajar dulu untuk menjadi seperti Fatimah...perbaiki dululah akhlakmu...( Renungan Pribadi)

Rabu, 15 Desember 2010

Jika Belum Siap, Cintai Dia Dalam Diam....



Awalnya cuma iseng baca blog orang dan ada satu judul yang bikin gue penasaran buat bacanya "jika belum siap, cintai dia dalam diam" hehehehe.....mungkin ini gue banget ya...karena jika memang lo belum siap klo lo mencintai dia maka diamlah biarlah Allah yang mengantarkan dia kepadamu jika memang dia pilihan Allah untukmu ^_^



Jika belum siap, cintai ia dalam diam..

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ...

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah

karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...


jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...

biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...


sumber : notes sri intani...

Selasa, 14 Desember 2010

Ketika Harus Bertahan dan Ketika Harus Melepaskan



Dear Sahabatku.....

Hidup ini slalu berputar, tak selamanya kita berada dibawah dengan semua kepedihan dan tak selamanya kita diatas dengan segala kesenangan. ALLOH Maha Adil .. Hanya Dia yang Tahu mana yang terbaik untuk hamba NYa .. Bukankah ...

"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Alloh mengetahui sedang kamu tidak.
( Al-Baqoroh 216 )"

Sahabatku, Ada perih disudut hati, ketika engkau cerita rentang segala yg kau alami .. Setelah sekian lama kau bertahan Setelah sekian lama kau memendam luka Setelah sekian lama kau rendam nestapa Rupanya Alloh ijinkan juga kau tempuh jalan itu Aku percaya, itu suatu "keputusan terakhir" yang terbaik untukmu ...
Sahabatku, Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, ... orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan .... tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. .....

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya".

Ingatlah !!

Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...
* Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik. * Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".
* Kegagalan tidak berarti kita tidak mencapai apa-apa... namun kita telah memahami sesuatu...! Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!

"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu
yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap" (QS.94:1-8)

Seperti kata orang bijak ...
Kadang Alloh mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat sebelum
mempertemukan kita dengan orang yang tepat supaya kita bersyukur akan
karunia NYA dan belajar daripadanya ...

Smoga dapat bermanfaat yah teman - teman..Ada kalanya Allah ingin hambaNya semakin kuat dengan memberikan kasih sayangnya dengan memberikan ujian untuk hambaNya..bukan karena tidak sayang, tetapi karena Allah begitu sayang kepada kita..agar kita semakin kuat..Dan percayalah bahwa ALlah telah memperispkan rencana terbaik untuk kita... 

DAn kita harus lebih bersabar lagi dan tentunya terus berikhtiar untuk menyambut rencanaNya yang pasti akan indah di saat yang tepat nanti^_^


diambil dari : http://ikanbelo.blogspot.com/2010/11/ketika-harus-bertahanketika-harus.html

Senin, 13 Desember 2010

DO'A Agar Segera Mendapatkan JODOH

Awalnya cuma iseng-iseng berhadiah alias cuma liat-liat blog orang plus baca-baca dan pas liat judulnya "DO'A Agar Segera Mendapatkan JODOH" kepengen juga buka apa isinya, isinya adalah sebagai berikut :

Doa agar segera mendapat jodoh... 

Berikut adalah tahapan-tahapannya :  

1. Berwudhu  

2. Melepaskan rasa kepemilikan dan melepaskan rasa ingin memiliki, termasuk ingin memiliki jodoh. Percayakan saja bahwa Allahlah yang akan memberikan jodoh terbaik sebagai amanah dan tanggung jawab, bukan untuk dimiliki, tapi untuk dicintai. 

3. Hilangkan dulu rasa jengkel atas kondisi Anda yang masih melajang atau atas perilaku orang-orang yang secara tidak langsung atau langsung telah berperan membuat diri Anda tetap melajang. Doa menghilangkan rasa jengkel dapat dilihat di http://cahaya-semesta.com/  

4. Terimalah sepenuhnya diri Anda yang kini masih melajang, dan bernafaslah dengan plong tanpa prasangka negatif kepada Allah dan makhluk-makhlukNya.. 

5. Mohon maaf kepada ibu dan ayah bila masih ada rasa jengkel/kesal dari Anda kepada mereka atau dari mereka kepada Anda...  

6. Istighfarlah sepenuh hati, kalau bisa sampai 1000 kali, dalam kondisi duduk, berwudlu, suara pelan berbisik sepenuh hati, sambil mengingat dosa-dosa Anda yang belum sempat diistighfari, baik dosa kecil atau besar, dosa aktif atau pasif.  

7. Ucapkanlah dengan pelan dan suara lirih khusyu "Ya Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Bijaksana, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang Maha Perkasa lagi Maha Berkehendak, ampunilah berbagai dosa-dosa saya, saya terima sepenuhnya kondisi saya yang masih melajang ini, saya ikhlas dengan ketentuan dan ujian dariMu ini, saya maafkan diri saya yang masih sering kecewa dengan kondisi ini, maka maafkanlah saya, ampunilah saya, sucikanlah jiwa saya, rahmatilah saya, pancarkanlah cahayaMu kepada saya, tampakkanlah cahayaMu yang mulia melalui jiwa dan wajah saya, ajarkanlah diri saya tentang tanggung jawab, ajarkanlah diri saya untuk bisa menjadi pendamping yang menenangkan dan menyenangkan untuk pasangan saya kelak, ajarkanlah diri saya tentang berserah diri yang penuh, Ya Allah hanya kepadaMulah aku berserah diri sepenuhnya, dan kuserahkan kepadaMu jodohku sepenuhnya, dan ampunilah hambaMu ini, sebab semuanya kembali kepadaMu..." Amien...  

8. Tarik nafas yang dalam perlahan...hembuskan perlahan sambil beristighfar yang juga perlahan...dan ucapkanlah hamdalah...  

9. Dan nikmatilah kehidupan Anda mulai saat ini juga...  

Wallahu alam, silakan dishare kepada sahabat-sahabat Anda yang membutuhkan... 
KZ 
http://cahaya-semesta.com/  

Semoga bermanfaat dan mungkin kita bisa terapkan bersama-sama karena saya juga belum mendapatkan jodoh sampai saat ini dan semoga juga saya mendapatkan jodoh secepatnya. Amin....hehehehehe ^_^

OTAK kok disimpan di LUTUT...

Mungkin begitulah kira-kira kalau ada orang yang sok pintar jago logika marah-marahin anak buahnya atau bahkan temennya sendiri, "Lu gimana sih, kalo punya otak dipake dong, jangan lu simpen di lutut". Astaghfirullaah....

Begitulah tabiat otak, ia gak mau kalah dari organ tubuh lainnya, ia maunya jadi leader bagi otak tubuh lainnya, sebab ia merasa "Gue kan terhormat, disimpennya aja di atas, beda dong ama lutut yang disimpennya di bawah... ". Masya Allah...

Sahabat Semesta, sebenarnya Otak hanyalah fasilitas bagi sang jiwa saja, ia sama saja dengan fasilitas lainnya. tidak memiliki derajat lebih tinggi atau lebih rendah. Otak sama saja dengan jantung, sama saja dengan ginjal, sama saja dengan lever, sama saja dengan mata, sama saja dengan tangan, dan sama saja dengan lainnya... otak hanyalah fasilitas dariNya yang harus kita gunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan petunjukNya.

Itu mengapa dalam Al-Quran, otak tidak begitu spesial, buktinya tidak ada satu pun kata "OTAK" disebutkan di Al-Quran. Tapi Al-Quran menyebutkan kata "HATI" dengan sangat banyak dalam berbagai pendekatannya, ada Hati Qolbu, ada Hati Shodr, dan ada Hati Fuad... Al-Quran menyuruh kita berpikir, Iqro, bertabayyun dan lain sebagainya tapi bukan dengan menggunakan Panglima Otak melainkan dengan menggunakan Panglima Hati, adapun keberadaan Otak hanya sebagai ASISTEN bagi Sang HATI saja, logika hanyalah asisten saja bagi sang HATI yang tunduk kepada ALLAH.... maka orang-orang yang sudah menjadikan Otaknya sebagai panglima..wajar saja hidupnya tidak akan tenang, sering gelisah, merasa tertekan, mudah mengkritik, suka menganalisa takdir Tuhan dan lain sebagainya...

Otak dihadirkanNya kepada kita memang sebagai ujian... kalau kita bisa lolos dari ujian otak ini insya Alah kita bisa lebih mulya dari Malaikat, tapi jika kita terjebak di dalam otak, maka kita bisa jauh lebih hina dari pada binatang... yap..kalau seseorang gagal merujuk kepada Sang Hati yang tunduk padaNya, lalu sibuk merujuk kepada Otak yang sombong karena merasa posisinya berada di atas sang Hati, maka wajar jika label "lebih buruk dari binatang" akan jatuh kepada orang itu...

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai HATI , tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai." (Q.S. 7:179).

Maka, sejatinya orang-orang beriman tidaklah mudah percaya dengan apa yang dilogikan otaknya. Mestinya orang beriman bisa lebih menguatkan ikatannya hanya kepada Allah saja, orang beriman tidak tunduk kepada pikiran otaknya, tapi orang beriman akan dibantuNya untuk menundukkan pikiran otaknya.

Nah, itu mengapa Allah menyuruh kita bersujud kepadaNya, yakni dimana posisi BERSUJUD adalah posisi OTAK sejajar dengan LUTUT. Maka tak heran dalam posisi sujudlah seorang hamba berada sangat dekat dengan Tuhannya, yakni ketika sang otak mau ikhlas tunduk dan merendah-rendah di bawah sang Hati. Sehingga tak heran jika Rosulullah saw bersabda : Saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan tuhannya adalah ketika SUJUD, maka perbanyaklah kamu berdo’a ketika sujud.” ( H.R. Ahmad dan Muslim).

Ketika Otak sejajar dengan Lutut


Dan OTAK yang tidak mau "bersujud" kepada Sang HATI, ibarat Iblis yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as. Coba perhatikan Firman Allah SWT berikut...

Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena Sesungguhnya kamu terkutuk, dan Sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat.” (Q.S. 15 : 32-35)

Iblis merasa dirinya lebih hebat, maka ia enggan sujud kepada Adam. Begitupun, karena manusia sudah banyak yang sukses mengenali kehebatan OTAK dan baru sedikit peneliti yang sukses menemukan kehebatan HATI, maka akhirnya OTAK pun enggan sujud kepada Sang HATI. Padahal Otak pun menggumpal dalam posisi sedang bersujud di dalam kepala kita.

Otak pun bersujud...

Dengan demikian, Sahabat Semesta yang bijak.... marilah kita sering-sering sujud kepadaNya dengan pikiran yang lepas terhadap keterikatan dunia...lepas..lepas..lepas..dan biarkan sang Hati mengikatkan dirinya dengan kuat kepada Allah SWT....

Wahai Otak, kau pintar bukan karena engkau terus berpikir dan menggunakan logikamu, tapi engkau pintar karena Allahlah yang memasukkan pengetahuan itu ke dalam otakmu, maka janganlah kau merasa hebat, lalu menjadi tersesat dengan kehebatanmu.

Wahai Otak, kau tenang sajalah di dalam kepala hamba Allah, tak usah sibuk kesana kemari sampai kau lepaskan ikatan dari imammu, sang Hati. Hai Otak, tenanglah, tak usah lagi gelisah, biarkan Allah yang menanam pengetahuan yang benar dalam dirimu, sebab kalau kau terus mencari-cari lagi tentang kehebatanmu, tentang kemampuanmu, maka kau hanya bertambah sombong, kecuali kalau kau sudah beritikad kuat untuk ta'at kepada sang Hati, maka silakan...berkelanalah....

Wahai Otak, sadarlah... bahwa engkau tidak lebih mulya dari sang hati, bahkan engkau sama saja dan sejajar dengan lutut sang hamba di kala sang hamba itu bersujud padaNya. Wahai Otak, Stop lah berpikir sendirian, mohonlah izin kepada imammu, sang Hati, jika kau hendak berpikir, agar pikiranmu tak merusak kehidupanmu...

Wahai Otak, bermamkmumlah kepada Sang Hati dengan sempurna dan penuh tuma'ninah..
Wahai Hati, jadilah imam yang baik bagi Otak dan Organ Tubuh Lainnya, dan sembahlah Allah dengan sempurna...
Wahai Allah, ampunilah Imam dalam diriku, ampunilah Makmum dalam diriku..
Jadikanlah Hati dan Otak bersinergi untuk selalu terus berada di atas Shiroothol Mustaqim-Mu...
Berikanlah AmpunanMu dan RahmatMu kedalam NAFS kami ini...
Aamiin...


Wallahu alam
KZ

Rabu, 08 Desember 2010

5 cm

Awalnya cuma iseng masuk perpustakaan kantor biar dapat minuman gratis hehehehe....tp syaratnya harus minjam buku minimal 1 buku, akhirnya yang dipinjam pasti ujung-ujungnya novel  hahahaha :D (tau sendirilah gak mungkin ada yang menarik diperpustakaan kantor :P)

Yogi teman gue yang pertama ngambil  novel judulnya "5 cm" dan referensinya dia katanya bagus dan kebetulan juga ada 2 novel judul yang sama jadi gue ambil satu dan yogi ambil satunya lagi.

Diliat dari sampulnya gak ada menarik-menariknya karena cover novelnya hitam pekat dan cuma ada tulisan 5 cm dengan warna putih serta background tulisan yang kayaknya sieh inti bagian dari novel (ya boleh dibilang biasa banget dech nieh novel).

Gue buka halaman demi halaman yang pertama gue buka pastinya prolog-nyalah. Setelah baca prolognya kesan yang pertama gue rasa kayaknya menarik karena tentang persahabatan 5 orang remaja dengan karakteristik masing-masing yang sangat berbeda jauh, karakter mereka klo gue ambil kesimpulannya diantaranya :
  1. Arial adalah seorang pemuda yang ganteng tapi cuek dan intinya yang penting asik :D
  2. Riani adalah seorang wanita yang cantik dan pintar serta punya pengetahuan luar biasa
  3. Zafran adalah seorang pemuda yang demen banyak bikin puisi dimana ada moment pasti sukanya bikin puisi :P
  4. Ian adalah seorang pemuda punya fisik yang paling subur alias gendut tapi paling suka tantangan 
  5. Genta adalah seorang pemuda yang ideal buat jadi pemimpin karena semuanya pasti dengerin omongannya genta dan genta adalah orang paling suka dengerin curhat dari 4 orang kawannya.

Bab demi bab gue baca isi dari novel itu semakin lama semakin gue tertarik masuk ke dalamnya dan gue berasa gue berteman dengan mereka (5 orang itu) atau mungkin gue terbawa suasana kali ya karena gue juga punya gank namanya lumuters yang beranggotakan 6 orang jadi gue berasa di dalam lingkungan gank gue sendiri yang pada dasarnya emang persahabatan seperti yang diceritakan di novel ini.

Banyak hal yang gue bisa ambil dari membaca novel ini diantaranya :
  1. Jangan pernah takut untuk mengungkapkan perasaan yang ada dalam diri lo mau itu adalah hal yang paling membahagiakan orang atau paling menyakitkan orang tapi lo harus bisa mengungkapkannya karena seseorang itu gak akan tahu apa yang kita rasakan sebelum kita memberitahukan mereka (mereka atau orang lain bukan paranormal yang tanpa lo bicara mereka akan tahu)
  2. Dalam salah satu babnya ada ungkapan yang berisi "Cogito Ergo Sum" (ini gue catet nieh di salah satu kertas :P) yang artinya "aku berpikir maka aku ada" dimana gue ambil kesimpulan dalam keadaan apapun lo memang harus berpikir kalo lo merasa ada/hidup tapi klo lo gak pernah berpikir menurut gue emang lo lebih baik mati hehehehe (tapi paling benarnya sieh pake otak lo klo lo mau hidup alias dianggap ada)
  3. Orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu artinya jangan pernah malu klo lo gak tahu jadi tanya sama orang yang lebih tahu jangan sombong untuk tidak mau bertanya, dimana gue bilang pernyataan orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu itu adalah pernyataan yang bagus banget :D klo menyadari lo tidak tahu berarti lo adalah orang yang paling bijaksana.
  4. Rehumanize adalah paham dimana keberadaan manusia sangat penting untuk manusia lain atau bisa dibilang lo akan jadi manusia seutuhnya jika lo berguna atau bermanfaat buat manusia lainnya.
  5. Sesuatu yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian, dan itu benar karena memang kita tidak tahu datangnya kematian, tidak tahu datangnya rezeki dan tidak tahu datangnya jodoh karena semua itu hanyalah ketidakpastian dalam hidup kita tetapi semua itu pasti akan terjadi sama kita semua.
  6. Cinta. Perasaan ini bisa datang kapan saja dan sama siapa saja tetapi cinta tidak dapat ditebak karena rasa itu hanya milik Allah dan cinta tidak harus memiliki karena memiliki cinta hanya ada pada cinta kepada Allah.
  7. Mimpi. Jangan pernah takut untuk bermimpi karena mimpi adalah bagian dari langkah-langkah lo untuk bertahan hidup di dunia dan Mimpi adalah bagian terpenting dalam novel ini karena 5 centimeter adalah dimana bisa lo gantungkan mimpi di hadapan lo dalam jarak 5 centimeter di depan kening biarkan dia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan lo agar mimpi lo tidak lepas dari mata lo 
"Biarkan Mimpi itu menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu sehingga dia tidak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri....

Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung, mengambang di depan kening kamu. Dan...sehabis itu yang perlu.....cuma ......
Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, 
Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, 
Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, 
Leher yang akan sering melihat ke atas, 
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja,
Dan hati yang akan bekerja lebih kerja dari biasanya,
Serta mulut yang akan selalu berdoa.....

Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. 
Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi sorang yang selalu percaya akan keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapapun...
Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya....

"Percaya pada... 5 centimeter di depan kening kamu"



PILIH MIMPIMU DAN GAMBARKAN PADA KANVAS SEMESTA
AGAR SEMUA ORANG TAHU BAHWA KAMU BERANI BERMIMPI !!!

Senin, 06 Desember 2010

Apa susahnya sieh bilang TIDAK

Mungkin kata TIDAK itu adalah kata penolakan tapi kata tidak itu adalah salah satu dari jawaban kepastian selain kata IYA.

Gue pikir akan sangat sulit jika ternyata memang jawaban yang seharusnya lo jawab TIDAK tapi lo ungkapkan dengan kata-kata yang menggambarkan perkataan tidak tersebut, kenapa?? karena pikiran lo dengan pikiran orang lain tidak pernah sama mungkin yang lo ungkapkan adalah pernyataan yang menggambarkan kata TIDAK tetapi di pikiran orang lain ternyata adalah ungkapan pernyataan IYA (ternyata memang sulit ya!!)


Mana yang lebih baik jika seharusnya perkataan TIDAK itu diucapkan walaupun banyak yang tidak menginginkan daripada lo menggambarkan perkataan TIDAK yang menimbulkan pengertian yang berbeda - beda di otak orang lain dan mungkin memberikan mereka untuk berpikir ulang? memang perkataan TIDAK itu menyakitkan tetapi itu hanya sesaat pada saat diucapkan saja dan akan lebih baik diungkapkan daripada menimbulkan kepastian yang tidak akan pernah jelas.

Mungkin perkataan TIDAK juga dapat menimbulkan sakit hati tapi gue pikir lo akan memberikan seseorang dengan perkataan TIDAK adalah sebuah kepastian yang dimana mungkin orang itu akan mencari pilihan lain yang lebih baik daripada harus lo bilang dengan ungkapan yang tidak jelas.

Jangan pernah takut untuk mengungkapkan kata TIDAK ataupun lo merasa susah untuk bilang TIDAK karena satu kata itu adalah sangat mengandung makna kepastian bagi orang lain. 

Jadi apa sieh susahnya bilang "TIDAK"???

Kamis, 02 Desember 2010

Hanya Orang Bodoh yang mengikuti sistem error :(

"HANYA ORANG BODOH YANG MENGIKUTI SISTEM ERROR...."

Kalimat itu yang ada diotak gue, gimana gak gue kesel banget ya mana ada sieh orang yang udah tahu jelas-jelas itu sistem belum optimal masih nungguin sistem (emang dasar bego kali tuh orang).

Udah gitu enak bener ya tuh orang jelas-jelas dia yang salah eh malah nyalahin ast gue lagi (OMG emang bnr ya selamatkan diri masing-masing dech). Lagi sebagai sekretaris maunya di ketok dulu gitu baru jalan ya lo harus liat urgensinya donk masa tuh surat udah ketahuan dia dikirim off line berarti segera eh malah di simpan sama dia nunggu sistem on line (Bodoh banget tuh...... sistem kagak jalan tau).

Cara pikirnya nieh orang kayak gimana sieh sebenarnya?? udah tahu hal yang biasa dilakukan tidak dilakukan knp juga dia masih menunggu yang gak jelas ...aaarrrggghhhhh....BT gueeeeee........ :(

Mungkin emang harus sabaarrrrr kali ya dan berpikir positif aj dech semua pasti baik-baik saja ^_*