Latar Belakang
Mama dan Papaku tersayang, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita.
Mama dan Papa sebagai hamba Allah, anakmu ini telah diberi berbagai nikmat. Diantaranya adalah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis. Fitrah merupakan pemberian Allah yang telah melekat secara inheren dengan kehidupan manusia itu sendiri.Hanyalah kehancuran yang didapatkan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah itu. Sungguh, kebutuhan ini wajar bagi manusia normal, selain untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.
Mama dan Papaku, melihat kehidupan remaja dewasa itu sungguh amat memprihatinkan. Mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. “Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk sih, lagian saya masih ngumpulin barang dulu,” begitu kata sebagian dari mereka. Padahal , kurang apa sih mereka. Wallahua’lamu, mudah-mudahan saja mereka bisa bertahan untuk tidak berbuat maksiat.
Mama dan Papaku tersayang, bercerita tentang pergaulan remaja umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk ditorehkan. Setiap saya menulis peristiwa remaja, pada saat yang sama, terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita.
Mama dan Papa, inilah antara lain yang melatarbelakangi anakmu ini untuk segera menikah.
Dasar Pemikiran
“Dan nikahkanlah orang-orang bujangan di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS .24 32).
“Dan segala sesuatu kami jadikan berjodoh-jodohan, agar sekalian kamu berpikir.” (QS 51 : 49).
Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya,berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT.
Dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW :
“Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah,sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (Al-Hadits).
Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah
Rasulullah SAW bersabda:
“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku!”(Al-Hadits).
“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah :
a. Pejuang di jalan Allah.
b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya.
c. Pemuda yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.”
(Al-Hadits)
” Hai golongan pemuda !Bila di antara kamu ada yang mampu menikah hendaklah ia nikah, karena nanti mata akan lebih terjaga dan kemaluan akan lebih terpelihara.” (Al-Hadits).
Akibat-akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan :
1. Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
2. Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
3. Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
4. Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini:
- Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang : Ir, DR, SE, SH, dsb
- Pesta pernikahan mestilah yang wah…, karena merupakan prestise tersendiri, bukan diselenggarakan dengan penuh ketawadhu’an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
- Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
- Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan dicampuri dengan harapan ridha dari manusia(sanjungan, tidak enak, apa kata orang).
- Yakinlah…! Bila Allah ridha terhadap apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.
Tujuan Pernikahan
1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
3. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
4. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
Kesiapan Pribadi
1. Kondisi Qalb yang sudah mantap (setelah istikharah).
2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
3. Secara materi, siap.
Penutup
Mama dan Papa, demikanlah proposal ini diajukan anakmu. Semoga mama dan papa memahami keinginan anakmu ini. Atas bantuan dan doa dari mama dan papa, anakmu mengucapkan “Jazakumullah Khairan katsiira.”
Yogyakarta, Rabiul Awal 1421 H
Anakmu
(Dikutip dari majalah Ishlah Edisi Awal Tahun 1995)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar